1.PENGERTIAN TASAWUF
Terdapat beragam pendapat mengenai akar kata
tasawuf . Ada yang mengatakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata shufah
(kain dari bulu), karena kepasrahan seorang sufi kepada Allah ibarat kain wol
yang dibentangkan. Ada yang berpendapat shifah (sifat) sebab, seorang sufi
adalah orang yang menghiasi diri dengan segala sifat terpuji dan meninggalkan
setiap sifat tercela.
Pendapat lain mengatakan bahwa tasawuf berasal
dari kata shuffah (sufah) sebab, seorang sufi mengikuti ahli sufah dalam sifat
yang telah ditetapkan Allah bagi mereka. Al-Qusyari berpendapat bahwa tasawuf
berasal dari shafwah (orang pilihan atau suci). shaf (saf), seolah para sufi
berada di saf pertama dalam menghadapkan diri kepada Allah dan berlomba-lomba
untuk melakukan ketaatan. Sebagian
kalangan mengatakan, kata tasawuf dinisbatkan pada kain wol yang kasar (shuf
khasyin). Sebab, para sufi gemar memakainya sebagai simbol zuhud dan kehidupan
yang keras.
Jadi Tasawuf adalah usaha untuk membersihkan
jiwa, memperbaiki akhlak dan mencapai maqam ihsan. Dengan kata lain yaitu usaha
menaklukan dimensi jasmani manusia agar tunduk dimensi rohani. Tasawuf oleh kaum orientalis disebut dengan
sufisme. Sufisme dipakai untuk mistisisme Islam dan tidak dipakai untuk
mistisisme agama-agama lain. Orang yang pertama kali memakai kata sufi adalah
Abu Hasyim al-kufi di Irak (150 H).
II.Sejarah Perkembangan Tasawuf
Fase-fase dalam perkembangan tasawuf:
1.Pada masa awal era Islam dakwah kepada tasawuf
itu belum diperlukan, karena pada era itu, semua orang adalah ahli takwa, waraa
dan ahli ibadah. Mereka semua berlomba mengikuti dan meneladani Rasulullah
dalam setiap aspek. Oleh karena itu, mereka belum membutuhkan tasawuf karena
segala sesuatunya didasarkan pada perkataan, perbuatan dan ketetapan
Rasulullah.
2.Pada masa sahabat dan tabi’in sudah
menggunakan tasawuf, tetapi belum mengggunakan istilah tasawuf, karena para sahabat dan tabiin
merupakan sufi yang sesungguhnya. Tasawuf merupakan sifat-sifat umum yang
terdapat pada hampir seluruh sahabat Nabi tanpa terkecuali dan adanya perasaan
takut dan cintanya mereka kepada Allah dan Rasulullah melebihi dirinya sendiri.
3.Setelah masa Sahabat dan Tabiin beragam bangsa
mulai memeluk Islam. Bidang ilmu pengetahuan semakin meluas dan
terspesialisasi, muncullah ilmu fiqih, ilmu tauhid, ilmu hadits, ilmu ushul
fiqih, ilmu faraid dan ilmu-ilmu lainnya.
4.Setelah fase tersebut pengaruh spiritual Islam
sedikit demi sedikit melemah. Manusia mulai lupa akan kewajibannya kepada
Allah, sehingga ahli uhud terdorong untuk mengkodifikasikan ilmu tasawuf serta
menerangkan kemuliaan dan keutamaannya diantara ilmu-ilmu lainnya. Mulai dari
fase inilah ilmu tasawuf berkembang.
2. SUMBER TASAWUF.
Ayat-ayat Al-Quran yang menjadi sumber ajaran
tasawuf dan sebagai pendorong untuk mengikatkan dan mendekatkan diri kepada
Allah, di antaranya adalah sebagai berikut:
أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ وَإِذَا سَأَلَكَ
عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ
Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
(Al-Baqarah: 186). وَ ِللهِ الْمَشْرِقُ وَ الْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوْا فَثَمَّ وَجْهُ
اللهِ إِنَّ اللهَ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ Artinya:
Dan kepunyaan Allah lah Timur dan Barat; maka ke mana pun kamu menghadap,
di-sanapun ada wajah Allah; sesungguhnya Allah adalah Maha Luas lagi Maha
Mengetahui. (Al-Baqarah: 115).يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ
عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, barang
siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan
suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya. (QS:
Al-Maidah Ayat: 54)
Hadits
1.“Jika seorang hamba mendekat kepada-Ku sejengkal
maka Aku mendekatinya sehasta, jika dia mendekat sehasta, maka Aku mendekat sedepa, jika
dia datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku datang kepadanya berlari
(H.R.Bukhari)”.
2.“Senantiasa hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan
amal nawafil sehingga Aku mencintainya, apabila Aku mencintainya jadilah Aku
pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, matanya yang dipergunakan untuk
melihat, lidahnya yang digunakan untuk berbicara, tangannya yang digunakan
untuk menggenggam, kakinya yang digunakan untuk berjalan, dengan Aku dia
mendengar, berpikir, menggengam, dan berjalan (H.R. Bukhari)”.
Hadits juga menggambarkan Tuhan itu dekat. Nabi
itu sudah dekat dengan Tuhan, dan praktek Sufi juga tergambar dalam sunah
nabi.
Jadi terlepas dari kemungkinan adanya atau tidak
adanya pengaruh dari luar, ayat-ayat serta hadits-hadits di atas dapat membawa
kepada timbulnya aliran sufisme atau tasawuf dalam Islam, yaitu
ajaran-ajaran tentang berada sedekat mungkin pada Tuhan.
3.MANFAAT TASAWUF
Tasawuf memiliki banyak manfaat dalam kehidupan,
di bawah ini adalah beberapa manfaat tasawuf yaitu:
1. Dalam bidang kecerdasan emosional
Apabila dapat mengamalkan tasawuf dengan baik
maka dapat mengendalikan emosionalnya dengan baik pula
2. Dalam bidang kecerdasan spiritual
Tasawuf mengingatkan manusia tentang kemaitian,
agar umat manusia selalu beribadah, beramal shaleh, serta menjauhi perbuatan
maksiat dan kejahatan.
3. Dalam bidang Agama
Tasawuf diperlukan untuk mengamalkan Islam secara
kaffah serta untuk mengembangkan kerukunan hidup beragama dan integrasi sosial
4. Dalam bidang etos kerja
Tasawuf dapat memperkuat etos kerja karena dalam
ajaran Islam bekerja itu wajib untuk memenuhi keperluan diri sendiri, keluarga
dan umat.
5. Dalam bidang Pendidikan
Tasawuf merupakan salah satu mata pelajaran yang
perlu diajarkan di Madrasah dan mata kuliah di Perguruan Islam untuk
mengembangkan kehidupan agama yang komprehensif dan utuh serta untuk
mengembangkan masyarakat dan bangsa yang bersih, sehat dan maju.
6. Dalam bidang Ilmu Pengetahuan
Tasawuf mendidik anggota masyarakat untuk
mengambil keputusan yang bijaksana dan rasional serta mendidik untuk memiliki
tanggung jawab sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar