Senin, 14 September 2020

makalah_teknik perawatan mesin

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan dan bagian produksi. karena bagian pemeliharaan dianggap yang memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa yang merusakkan tetapi juga yang membuat uang (Soemarno, 2008). Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992). Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin yang digunakan dalam proses produksi.

Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein artinya merawat, menjaga dan memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kobinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Untuk Pengertian Pemeliharaan lebih jelas adalah tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik dengan memperbaharui umur masa  pakai dan kegagalan/kerusakan mesin. (Setiawan F.D, 2008 ).

 

B.     Tujuan

Tujuan dari dari pembuatan makalah ini untuk dapat mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan mesin yang baik dan benar dan mengetahui aspek – aspek serta tujuan dari perawatan mesin.

 

C.    Rumusan Masalah

1.      Apa definisi dari maintenance

2.      Apa saja tujuan dari maintenance

3.      Menjelaskan faktor-faktor yang mendukung kegaiatan perwatan

4.      Menjelaskan  macam-macam perawatan

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian perawatan (Maintenance)

 Maintenance (merawat, menjaga, memelihara) adalah kombinasi dari manajemen, keuangan, perekayasaan dan kegiatan lain yang diterapkan bagi asset fisik untuk mndapatkan biaya siklus hidup ekonomis; hal yang berhubungan dengan spesifikasi dan rancangan untuk keandalan serta mampu-peliharaan pabrik, mesin-mesin, peralatan, bangunan, struktur, dengan instalasinya, pengetesan, pemeliharaan, modifikasi dan penggantian dan dengan umpan balik untuk rancangan, untuk kerja dan biaya.

Masalah perawatan mempunyai kaitan erat dengan tindakan pencegahan dan perbaikan. Tindakan tersebut dapat berupa:

·         Pemeriksaan (Inspection), yaitu tindakan yang ditunjukkan untuk sistem atau mesin untuk mengetahui apakah sistem berada pada kondisi yang diinginkan.

·         Service, yaitu tindakan yang bertujuan untuk menjaga suatu sistem atau mesin uang biasanya telah diatur dalam buku petunjuk pemakain mesin.

·         Penggantian komponen, yaitu tindakan penggantian komponen-komponen yang rusak atau tidak memenuhi kondisi yang diinginkan. Kondisi ini mungkin dilakukan secara mendadak atau dengan perencanaan pencegahan terlebih dahulu.

·         Overhaul, yaitu tindakan besar-besaran yang biasanya dilakukan pada periode tertentu.

 

Permasalahan perawatan umumnya didekati dengan model matematis yang merepresentasikan permasalahan tersebut. Dengan pendekatan ini diharapkan pengambilan keputusan dalam permasalahan perawatan akan dapat mengurangi proporsi pertimbangn yang subyektif.

 

 

 

B.     Tujuan Perawatan

Tujuan perawatan atau maintenance yang utama adalah sebagai berikut

·         Untuk memperpanjang usia kegunaan asset yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya.

·         Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi (atau jasa) dan mendapatkan laba investasi (return on investment) semaksimum mungkin

·         Untuk menjamin ketersediaan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadaman, kebakaran dan penyelamatan, dan lain-lain.

·         Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut

·         Untuk menjamin kontinuitas dari kualitas.

 

C.    Factor yang mendukung kegiatan perawatan

Kegiatan perawatan dapat dilakukan dengan efektif, jika factor-faktor yang mendukungnya terpenuhi, yaitu:

·         Adanya ketersediaan komponen pengganti (spare part) pada saat yang dibutuhkan. Persediaan komponen diperlukan baik untuk perawatan, pencegahan, ataupun perawatan perbaikan.

·         Adanya pedjadwalan untuk aktifitas perawatan.

·         Tesedianya biaya perawatan yang sesuai dengan kondisi yang ada.

·         Adanya tenaga pelaksana perbaikan yang mempunyai ketrampilan yang memenuhi syarat

·         Tersedia prasarana fasilitas perawatan yang memadai.

 

 

D.    Macam-Macam Perawatan

Dalam kegiatannya, perawatan (maintenance) dapat dibagi menjadi perawatan terencana dan perawatan tidak terencana. Klasifikasi jenis-jenis perawatan adalahsebagai berikut:

 

 

1.      Perawatan Terencana (Planned Maintenance)

Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga kerusakan besar dapat dihindari.
Perawatan terencana (planned maintenance) terbagi menjadi preventive maintenance dan corrective maintenance. Beberapa aspek-aspek penting dalam perencanaan perawatan adalah:

Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan untuk menjalankan fungsi

1)      Aspek-Aspek Penting Dalam Perawatan Terencana
perawatan yang dilakukan secara terorganisir. Perencanaan perawatan terdiri dari:

·         Penyusunan secara struktural kegiatan perawatan yang akan dijalankan

·         Penyusunan sistem perawatan

·         Kegiatan pengontrolan dan pencatatan

·         Penerapan sistem perawatan dan pencatatan

 

Sedangkan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan perawatan adalah ruang lingkup pekerjaan, prioritas pekerjaan, kebutuhan ketrampilan, kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan peralatan dan kebutuhan material.

2)      Pemeriksaan
Kegiatan pemeriksaan yang telah tersusun dengan teratur akan menjaga performa mesin dalam keadaaan optimal dan dapat berfungsi sesuai standar. Kegiatan pemeriksaan terdiri dari:

·         Pemeriksaan operasional

·         Pemeriksaan pemberhentian

·         Pemeriksaan overhaul.

 

 

 

3)      Pemilihan komponen/ suku cadang

Pemilihan komponen atau suku cadang merupakan kegiatan yang paling penting dalam menjalankan kegiatan overhaul. Dengan pemilihan suku cadang yang sesuai dengan spesifikasi mesin akan menjaga mesin tetap dapat bekerja dalam kondisi standar.

 

a.      Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)

Perawatan pencegahan (preventive maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan peralatan produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi (Sofyan, 1998: 90). Dalam melakukan cara perawatan ini, ada beberapa aktifitas yang dapat dilakukan yaitu: pemeriksaan secara berkala dan penggantian komponen yang sudah hampir rusak atau sudah rusak. Untuk penggantian komponen yang telah rusak ini akan terjadi penambahan pada biaya produksinya. Sehingga dalam menetapkan komponen-komponen yang akan dijadwalkan penggantiannya harus merupakan komponen yang kritis dalam sistem produksi tersebut.

Berdasarkan Asrori (2007: 3) kegiatan perawatan yang dilakukan dalam perawatan preventif adalah suatu bentuk pelaksanaan terjadual. Oleh karena itu siklus perawatan menjadi penting keberadaannya. Klasifikasi perawatan mesin dalam preventive maintenance dibagi menjadi 4 kategori (keadaan), yaitu:

 

1)      Inspeksi (I)

Inspeksi adalah tindakan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala kondisi suatu peralatan atau alat bantu untuk mendapatkan informasi tentang keadaan mesin atau alat bantu tersebut yang hasilnya dapat digunakan untuk pertimbangan dalam melakukan kegiatan perawatan selanjutnya.

 

2)      Small Repair (S)

Small repair adalah suatu tindakan perawatan ringan yang menitik beratkan pada bagian terkecil (komponen) dari suatu mesin. Kegiatan small repair merupakan perbaikan tindak lanjut dari kerusakan ringan yang ditemukan pada waktu kegiatan inspeksi dan tidak memerlukan waktu dan biaya yang tinggi.

3)      Medium Repair (M)

Medium repair adalah suatu tindakan perawatan tingkat menengah yang lebih fokus pada kerusakan bagian dari suatu mesin akibat aus atau akibat kecelakaan yang perbaikannya memerlukan biaya yang tinggi dan waktu kerja yang relatif lama.

 

4)      Overhaul (O)

Overhaul adalah suatu tindakan perawatan pada yang bersifat menyeluruh pada bagian mesin. Tindakan yang biasanya dilakukan waktu overhaul adalah pembetulan-pembetulan komponen yang aus/ rusak atau penggantian komponen.

 

b.      Perawatan Korektif (Corrective Maintenance)

Menurut Sofyan (1987: 90) perawatan korektif (corrective maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan yang ditemukan selama masa waktu preventive maintenance.
Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik dan mencapai standar kerja yang dapat diterima.
Perawatan korektif yang dilakukan meliputi antara lain:

·         Perbaikan-perbaikan yang dilakukan untuk menghilangkan bagian-bagian yang kurang ekonomis dari mesin atau mengurangi frekuensi terjadinya kerusakan tersebut

·         Melakukan perbaikan setelah jangka waktu tertentu
Beberapa jenis perawatan korektif adalah:

·         Shutdown Maintenance

Shutdown maintenance adalah pemeliharaan yang hanya dilakukan selama  mesin tersebut berhenti beroperasi atau mesin tersebut terpaksa diberhentikan karena kerusakan yang serius.

·         Breakdown maintenance

Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan,  dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat  dan tenaga kerjanya.

 

 

2.      Pemeliharaan Tidak Terencana

Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan. Seringkali terjadi bahwa peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada perawatan yang berarti, baru kemudian dilakukan perbaikan apabila akan digunakan. Dalam manajemen instrumen pemeliharaan, cara tersebut dikenal dengan pemeliharaan tak terencana atau darurat (emergency maintenance).

Pada umumnya metode yang digunakan dalam penerapan pemeliharaan adalah metode darurat dan tak terencana. Metode tersebut membiarkan kerusakan alat yang terjadi tanpa atau dengan sengaja sehingga untuk menggunakan kembali peralatan tersebut harus dilakukan perbaikan atau reparasi. Pemeliharaan tak terencana jelas akan mengganggu proses produksi dan biasanya biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan jauh lebih banyak nstrument dengan pemeliharaan rutin.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam sistem perawatan terdapat dua kegiatan pokok yang berkaitan dengan tindakan perawatan , yaitu :

 

 

a.       Perawatan yang bersifat preventif

Perawatan ini dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan sebelum peralatan itu menjadi rusak . pada dasarnya yang dilakukan adalah perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakankerusakan yang tak terduga dan menentukan keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas kerja mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses kerja.

Dengan demikian semua fasilitas–fasilitas kerja yang mendapatkan perawatan preventif akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi yang siap digunakan untuk setiap proses kerja setiap saat. Hal ini memerlukan suatu rencana dan jadwal perawatan yang cermat dan rencana yang lebih tepat. Perawatan preventif ini sangat penting karena kegunaannya yang sangat efektif didalam fasilitas–fasilitas kerja yang termasuk dalam golongan “critical unit“ sedangkan ciri–ciri dari fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit ialah kerusakan fasilitas atau peralatan tersebut akan :

o   Membahayakan kesehatan atau keselamatan para pekerja

o   Mempengaruhi kualitas produksi yang dihasilkan

o   Menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi

o   Harga dari fasilitas tersebut cukup besar dan mahal

 

Dalam prakteknya perawatan preventif yang dilakukan oleh suatu bengkel kerja atau perusahaan dapat dibedakan lagi sebagai berikut :

o   Perawatan rutin , yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawataan yang  dilakukan secara rutin (setiap hari) . Misalnya pembersihan peralatan, pelumasan oli , pengecekan isi bahan bakar, air pendingin dan lain sebagainya .

o   Perawatan periodic, yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu , misalnya setiap 100 jam kerja mesin, lalu meningkat setiap 500 jam sekali , dan seterusnya. Misalnya pembongkaran silinder, penyetelan katup – katup , pemasukan dan pembuangan silinder mesin dan sebagainya .

o   Perawatan preventif akan menguntungkan atau tidak tergantung pada :Distribusi dari kerusakan. Pada penjadwalan dan pelaksanaan perawatan  preventif harus memperlihatkan jenis distribusi dari kerusakan yang ada , karena dengan mengetahui jenis distribusi kerusakan dapat disusun suatu rencana perawatan yang benar–benar tepat sesuai dengan latar belakang mesin tersebut .

Hubungan antara waktu perawatan prerventif terhadap waktu perbaikan, hendaknya diantara kedua waktu ini diadakan keseimbangan dan diusahakan dapat dicapai titik maksimal. jika ternyata jumlah waktu untuk perawatan preventif lebih lama dari waktu menyelesaikan kerusakan tiba–tiba , maka tidak ada manfaatnya yang nyata untuk mengadakan perawatan preventif, lebih baik ditunggu saja sampai terjadi kerusakan .

 Pemeliharaan preventif memerlukan suatu daftar seperti halnya  pekerjaan rutin, mencakup : jadwal pemeliharaan peralatan, data hasil pengetesan, peralatan khusus (apabila diperlukan), keterangan pengisian pelumas, buku petunjuk pemeliharaan, tingkat pengetahuan pekerja terhadap pekerjaan tersebut.

Untuk memberikan informasi kepada bagian pemeliharaan, maka tiap jadwal pemeliharaan dibuat pada kartu control atau formulir yang dapat memberi informasi dengan jelas. Pada setiap jadwal pemeliharaan dituliskan identifikasi alat dengan nomor sandi, nama alat, nomor pengganti, dan tanggal pemasangan pertama serta pengerjaan perawatan yang telah dilakukan.

 

b.      Perbaikan yang bersifat korektif

Perbaikan merupakan perawatan alat, barang/benda sistem yang rusak. Pada dasarnya aktivitas yang dilakukan adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan. Kegiatan perbaikan sering disebut sebagai kegiatan reparasi.

Perawatan korektif dapat juga didefinisikan sebagai perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak dilakukanya perawatan preventif maupun telah dilakukan perawatan preventif tapi sampai pada suatu waktu tertentu fasilitas dan peralatan tersebut tetap rusak, jadi dalam hal ini kegiatan perawatan sifatnya hanya menunggu sampai terjadi kerusakan baru kemudian diperbaiki atau dibetulkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Definisi tentang perawatan mesin banyak yang di kemukakan para ahli yaitu berikut adalah sedikit definisi-definisi dari para ahli:

·         Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya “ operations Management ” pemeliharaan adalah : “ all activities involved in keeping a system’s equipment in working order ”. Artinya: pemeliharaan adalah segala kegiatan yang di dalamnya adalah untuk menjaga sistem peralatan agar bekerja dengan baik.

·         Menurut M.S Sehwarat dan J.S Narang, (2001) dalam bukunya “ Production Management ” pemeliharaan ( maintenance ) adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan kualitas).

·         Menurut Sofy an Assauri (2004) pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Dari beberapa pendapat di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemeliharaan dilakukan untuk merawat ataupun memperbaiki peralatan perusahaan agar dapat melaksanakan produksi dengan efektif dan efisien sesuai dengan pesanan yang telah direncanakan dengan hasil produk yang berkualitas.
Kurang diperhatikannya Pemeliharaan (maintenance) diantaranya disebabkan oleh banyaknya dana yang dibutuhkan, dan rumitnya tugas Pemeliharaan (maintenance) Namun bagi kegiatan operasi perusahaan, maintenance sudah menjadi dwi fungsi, yaitu pelaksanaan dan kesadaran untuk melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas-fasilitas produksi.

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://nurhidayati-thisismylife.blogspot.co.id/2012/04/makalah-manajemen-pemeliharaan-mesin.html

 

http://adhiewienz.blogspot.com/, teknisi honda jakarta,copyright oktober 2013

 

http://www.ktb.co.id/dealer/service_penting,

1 komentar:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
    Terjangkau
    Cost saving
    Solusi
    Penawaran spesial
    Hemat biaya Energi dan listrik
    Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com

    BalasHapus

Makalah_"Berhujjah dengan Mahfum Mukhalafah"

  KATA PENGANTAR   Alhamdullilahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita semua tetapi sedikit sekali yang kita ...